- Home>
- Alkohol Lemak , Alkyl Poliglikosida , cash flow >
- Cash Flow Pabrik Alkyl Poliglikosida dari Alkohol Lemak
Posted by : Maggie DL
Senin, 19 Juni 2017
CASH FLOW PRARANCANGAN
PABRIK ALKYL POLIGLIKOSIDA DARI ALKOHOL LEMAK DAN GLUKOSA KAPASITAS 50.000
TON/TAHUN
Analisa ekonomi berfungsi untuk mengetahui
apakah pabrik yang akan didirikan dapat menguntungkan atau tidak dan layak atau
tidak layak jika didirikan.
Perhitungan evaluasi ekonomi meliputi:
1. Modal (Capital
Invesment)
a. Modal
tetap (Fixed Capital Invesment)
b. Modal
kerja (Working Capital Invesment)
2. Biaya
Produksi (Manufacturing Cost)
a. Biaya
produksi langsung (Direct manufacturing Cost)
b. Biaya
produksi tak langsung (Indirect Manufacturing Cost)
c. Biaya
tetap (Fixed Manufacturing Cost)
3. Pengeluaran
Umum (General Cost)
4. Analisa
Kelayakan Ekonomi
a. Percent
Return on invesment (ROI)
b. Pay out
time (POT)
c. Break
event point (BEP)
d. Shut
down point (SDP)
e. Discounted
cash flow (DCF)
Dasar
Perhitungan:
|
||
1.
|
Kapasitas
produksi
|
: 50.000 ton/tahun
|
2.
|
Pabrik
beroperasi
|
: 330 hari
kerja
|
3.
|
Umur alat
|
: 10 tahun
|
4.
|
Nilai kurs
|
: 1 US $ = Rp 13.615,00
|
5.
|
Tahun evaluasi
|
: 2020
|
Pabrik beroperasi selama satu tahun
produksi adalah 330 hari dan tahun evaluasi pada tahun 2020. Untuk mencari
harga pada tahun analisa, maka dicari index pada tahun analisa.Asumsi
kenaikan harga dianggap linier, dengan menggunakan program excel dapat
dicari persamaan linier, yaitu:
Tabel 1.
Tabel Harga Indeks CEPCI (Chemical Engineering
Plant Cost Index)
CEPCI
|
Tahun
|
CEPCI
|
Tahun
|
CEPCI
|
Tahun
|
CEPCI
|
Tahun
|
CEPCI
|
|
1963
|
102.4
|
1974
|
165.4
|
1985
|
325.3
|
1996
|
381.7
|
2007
|
525.4
|
1964
|
103.3
|
1975
|
182.4
|
1986
|
318.4
|
1997
|
386.5
|
2008
|
575.4
|
1965
|
104.2
|
1976
|
192.1
|
1987
|
323.8
|
1998
|
389.5
|
2009
|
521.9
|
1966
|
107.2
|
1977
|
204.1
|
1988
|
342.5
|
1999
|
390.6
|
2010
|
550.8
|
1967
|
109.7
|
1978
|
218.8
|
1989
|
355.4
|
2000
|
394.1
|
2011
|
585.7
|
1968
|
113.7
|
1979
|
238.7
|
1990
|
357.6
|
2001
|
394.3
|
2012
|
584.6
|
1969
|
119
|
1980
|
261.2
|
1991
|
361.3
|
2002
|
395.6
|
2013
|
567.3
|
1970
|
125.7
|
1981
|
297
|
1992
|
358.2
|
2003
|
402
|
2014
|
576.1
|
1971
|
132.3
|
1982
|
314
|
1993
|
359.2
|
2004
|
444.2
|
2015
|
581.1
|
1972
|
137.2
|
1983
|
317
|
1994
|
368.1
|
2005
|
468.2
|
2016
|
590.9
|
1973
|
144.1
|
1984
|
322
|
1995
|
381.1
|
2006
|
499.6
|
2020
|
629.6
|
(Sumber:
chemengonline.com)
Gambar C.1Hubungan Tahun terhadap Cost Index
Chemical Plant
Persamaan
yang diperoleh adalah:
y = 9,6741 x – 18.912
Dengan menggunakan persamaan di atas
dapat dicari harga indeks pada tahun perancangan, dalam hal ini pada tahun 2020
adalah:
y = 9,6741 (2020) – 18.912 =
629,682
Modal Investasi, yang dikenal dengan Total Capital Investment (TCI) terdiri
dari Fixed Capital Investment (FCI) atau modal tetap dan Working Capital Investment (WCI) atau modal kerja. Perhitungan TCI
dilakukan berdasarkan perkiraan presentase harga peralatan.
1.
Fixed Capital Investment (FCI)
A. Direct
Cost (DC)
Biaya
peralatan (E)
|
Rp
117,230,883,568.53
|
|||||
Instalasi
|
43%
|
E
|
Rp
50,409,279,934.47
|
|||
Instrumentasi
& kontrol
|
30%
|
E
|
Rp
35,169,265,070.56
|
|||
Perpipaan
(Solid Fluid)
|
36%
|
E
|
Rp
42,203,118,084.67
|
|||
Instalasi
listrik
|
10%
|
E
|
Rp
11,723,088,356.85
|
|||
Bangunan
|
(15k m2)
|
Rp
45,000,000,000.00
|
||||
Fasilitas
pelayanan
|
55%
|
E
|
Rp
64,476,985,962.69
|
|||
Tanah
|
(2.5 ha)
|
Rp
3,750,000,000.00
|
||||
Yard
improvement
|
12%
|
E
|
Rp
14,067,706,028.22
|
|||
Total Direct Cost (TDC)
|
302%
|
Rp 384,030,327,005.99
|
B.
Indirect Cost (IC)
Teknisi
& supervisi
|
32%
|
E
|
Rp
37,513,882,741.93
|
|
Konstruksi
dan
|
34%
|
E
|
Rp
39,858,500,413.30
|
|
Legal
expenses
|
4%
|
E
|
Rp
4,689,235,342.74
|
|
Biaya
Tak Terduga
|
37%
|
TDC
|
Rp
142,091,220,992.22
|
|
Kontraktor
fee
|
19%
|
E
|
Rp
43,375,426,920.35
|
|
Total Indirect Cost
|
126%
|
Rp267,528,266,410.54
|
Fixed
Capital Investment (FCI) = DC + IC
FCI =Rp 651,558,593,416
2. Working Capital Investment (WCI)
WCI = 15%TCI
WCI = Rp 14,980,928,249
3. Total Capital Investment (TCI)
TCI = FCI + WCI
TCI
=Rp 651,558,593,416 + 0,15 TCI
TCI = Rp766,539,521,666
PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI
Total Production Cost (TPC) atau biaya totalproduksi meliputi Manufacturing
Cost dan General Expenses. Perhitungan TPC berdasarkan pada Tabel
6.18 [Peter et al, 2003].
1. Manufacturing Cost (MC)
ManufacturingCost terdiri
dari Direct Production Cost, FixedCharges dan Plant Over Head.
Biaya bahan baku dan gaji karyawan termasuk ke dalam nilai Direct Production
Cost. Jumlah dan gaji karyawan dapat dilihat pada Tabel F-1.
a. Direct Production Cost
(DPC)
Bahan baku = Rp 995,501,697,138
Gaji Karyawan, (GK) = Rp 14,787,500,000
Utilitas (10% TPC) = 0,1 TPC
Perawatan & perbaika (10%
FCI) = Rp 169,532,941,851
Operating supplies (15 % PP) = Rp 9,773,378,901.25
Biaya laboratorium (10% GK) = Rp 1,478,750,000.00
Patents & royalties (1%
TPC) = 0,01 TPC
Total
Direct Production Cost (DPC) = Rp1,086,697,185,381 + 0,11 TPC
b. Fixed Charges
(FC)
Depresiasi (10% FCI) = Rp 65,155,859,341.65
Pajak lokal (2% FCI) = Rp 13,031,171,868.33
Asuransi (1% FCI) = Rp6,515,585,934.17
Interest/Financing (2% TCI) = Rp 15,330,790,433
Total Fixed Charges (FC) = Rp 100,033,407,577
c. Plant Overhead Cost (POC)
Plant Overhead Cost (POC) (5% TPC) = 0,05 TPC
Rp 84,766,470,925.66
Total Manufacturing Cost (MC) = DPC + FC + POC
= Rp 1,186,730,592,959+ 0,16 TPC
2. General Expenses (GE)
Biaya administrasi ( 2% TPC) = 0,02 TPC
Biaya distribusi & pemasaran (10% TPC) = 0,1
TPC
Biaya penelitian & pengembangan (2% TPC) = 0,02
TPC
Total General
Expenses (GE) =
0,14 TPC
Sehingga diperoleh,
Total Production Cost (TPC) = MC + GE
TPC = Rp 1,186,730,592,959 + 0,3 TPC
0,7 TPC = Rp
1,186,730,592,959
TPC = Rp 1,695,329,418,513.12
ANALISA PROFITABILITY
Analisa keuntungan
dapat diperhitungkan dengan dua metode yaitu tidak mempertimbangkan nilai unag
dan metode mempertimbangkan nilai uang. Direncanakan modal yang akan dipinjam
adalah sebesar Rp 306.615.808.667yang diperoleh dari bank.
Data evaluasi ekonomi :
Total modal investasi awal, TCI = Rp 651.558.593.417
Modal sendiri 60% TCI = Rp 459.923.713.000
Modal pinjaman 40% TCI = Rp 306.615.808.667
Bunga pinjaman = 12,5 %
Pajak =
35%
Umur operasi pabrik =
20 tahun
Kapasitas produksi tahun ke-1 =
80%
tahun
ke-2 = 90%
tahun
ke-3-16 = 100%
tahun
ke-17-18 = 90%
tahun
ke-19-20 = 80%
Masa konstruksi = 3 tahun
1.
Analisa
Keuntungan yang Tidak Memperhitungkan Nilai Uang
Analisa keuntunngan yang tidak
mempertimbangkan nilai uang meliputi return
on invesment (ROI) dan payback period
(PBP).
a.
Return On Invesment (ROI)
Kesimpulan
data ekonomi untuk analisa keuntungan dengan tidak mempertimbangkan nilai uang
dapat dilihat pada Tabel H.1.
[Pers. 8-1c. Peters. et al. 2003]
ROI = 14,06 %
Berdasarkan
Tabel 8-1 [Perrys. 2003] diketahui bahwa untuk pabrik dengan proses teknologi
yang baru. Nilai minimal acceptable Rate
of return (MARR) yang dapat diterima adalah sama dengan atau lebih besar
dari 16-24%, dari hasil perhitungan, diperoleh dari ROI sebesar 14,06%. Nilai
ini menunjukkan pabrik ini layak untuk didirikan karena ROI lebih besar nilai
yang diperbolehkan.
b.
Payback Period (PBP)
[pers. 8-2b. Peters. et
al. 2003]
Diperoleh
PBP = 2,7 tahun (2 tahun 8 bulan)
Dari
hasil perhitungan, diperoleh dari PBP sebesar 2,7 tahun. Nilai ini menunjukkan
pabrik metanol ini layak untuk didirikan karena Pengembalian modal hendaknya
kurang dari 5 tahun masa operasi.
c. Break Event Point (BEP)
Titik
impas pendapatan dan biaya produksi yang diperoleh dari kapasitas produksi.
Nilai ini menunjukkan keuntungan pabrik akan dicapai setelah kapasitas produksi
diatas persentase ini.
BEP
didapat dengan menghubungkan tiga variabel biaya yaitu biaya tetap, biaya total
produksi dan harga jual produk. Variabel biaya ditampilkan pada tabel H.1 dan
hasil keuntungan break event point di
tunjukkan pada gambar H.1
Variable Cost (Va)
|
|
Bahan Baku
|
Rp
995,501,697,138.80
|
Paten Royalti
|
Rp
16,953,294,185.13
|
Utilitas
|
Rp
169,532,941,851.31
|
Rp
1,181,987,933,175.25
|
|
Regulated cost (Ra)
|
|
Gaji Karyawan
|
Rp
14,787,500,000.00
|
Plant Overhead
|
Rp
84,766,470,925.66
|
General Expenses
|
Rp
237,346,118,591.84
|
Maintenance
|
Rp
65,155,859,341.65
|
Plant Supplier
|
Rp 9,773,378,901.25
|
Laboratorium
|
Rp 1,478,750,000.00
|
Rp 413,308,077,760.39
|
|
Fixed Cost (Fa)
|
Rp
100,033,407,577.48
|
membantu sekali infonya
BalasHapusElever Agency