• Posted by : Maggie DL Senin, 19 Juni 2017




    Depresiasi merupakan fakta yang tidak menyenangkan yang teladi dalam bisnis dan studi ekonomi, karena merupakan penurunan nilai dari suatu barang sebagai akibat berlangsungnya waktu. Meskipun fakta adanya depresiasi memang tejadi, tetapi dalam analisis ekonomi bukanlah hal yang mudah pada saat kita menghitung nilai depresiasi sebelum umur ekonomis dari peralatan tersebut dilampaui.
    Depresiasi didefinisikan sebagai: 'Sejumiah biaya yang harus disediakan oleh seseorang atau suatu perusahaan atau unit-unit tertentu pada setiap periode waktu untuk melakukan penggantian mesin, peralatan, ataupun fasilitas-fasilitas lain tersebut dilampaui'.
    Karena depresiasi merupakan penurunan nilai, maka perlu didefinisikan arti nilai yang sebenarnya, walaupun ini bukaniah merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Nilai merupakan suatu pengertian komersial dari semua pendapatan yang diterima sebagai akibat adanya kegiatan usaha ditinjau dari waktu sekarang.

    ASPEK DASAR DEPRESIASI
    Definisi dari Depresiasi adalah pengurangan nilai (Decrease in Value). Dalam konteks analisis ekonomi, value ditunjukkan untuk market value juga value to the owner. Maka kita dapat menyimpulkan bahwa definisi dari Depresiasi adalah pengurangan nilai pasar, atau pengurangan untuk pemilik.
    Definisi Nilai/Value tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
    1. Nilai Pasar
    Kesepakatan harga antara penjual dan pembeli terhadap suatu barang, dimana penjual berrnaksud untuk menjual dan pembeli berrnaksud untuk membeli.
    1. Nilai Pemilik
    Berkaitan erat dengan pemilikan atas suatu barang atau peralatan. Barang/peralatan yang dimiliki mempunyai nilai pakai tertentu bagi pemiliknya sebagai sebuah unit pelaksana kegiatan.
    Aspek dasar pada Depresiasi, yaitu :
    1. DETERIORATION (Kemunduran)
    Contoh: Sebuah mesin mengalami kemunduran nilai (Depresiasi) karena sudah tidak dapat dipakai dan tidak berfungsi dengan baik dalam waktu yang lama. Dapat dilihat bahwa memerlukan biaya perawatan (maintenance) yang terus bertambah.

    1. OBSOLENCE (Kuno)
    Contoh : Sebuah mesin mengalami kemunduran nilai (Depresiasi) karena fungsinya sudah terminal (ketinggalan jaman).

    Akuntan rnendefinisikan Depresiasi dalam tiga bentuklcara, yaitu :
    1. Penurunan nilai pasar sebuah asset.
    2. Penurunan kepemilikan nilai sebuat asset.
    3. Alokasi sistematik dari ongkos sebuah asset dibagi Depreciation Life (Useful Life).

    Berikut ini dikemukakan beberapa jenis pengertian depresiasi atas suatu barang, yaitu:
    1. Depresiasi Fisis
    Sebagai akibat dari pemakaian/operasi mengakibatkan menurunnya kemampuan secara fisis yang berarti kemampuan operasional dari suatu barang/peralatan menurun. Salah satu cara untuk mengurangi kecepatan penurunan kemampuan fisis suatu barang/peralatan adalah dengan melakukan perawatan yang baik.
    1. Depresiasi Fungsional
    Permintaan akan suatu produk yang meningkat biasanya tidak berimbang dengan kapasitas produksinya, sehingga perusahaan tidak dapat lagi sepenuhnya melakukan fungsi pemilihan atas permintaan.
    1. Depresiasi Teknologi
    Penemuan baru mengakibatkan peralatan yang sudah ada menjadi tidak ekonomis yang disebabkan oleh kemajuan teknologi.

    METODE-METODE DEPRESIASI
    Metode Penyusutan
    Untuk menghitung jumlah penyusutan dapat dilakukan dengan berbagai metode antara lain:
    1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
        Dalam metode ini penentuan besar penyusutan setiap tahun selama umur ekonomis sama besar, shg jika dibuatkan grafiknya terhadap waktu, dan akumulasi   biaya akan berupa garis lurus.
    Cara Menghitung:
    Besar penyusutan tiap tahun dapat dihitung dgn rumus:

    Besar Penyusutan =    Harga Perolehan-Nilai Sisa
    Umur Ekonomis
                Contoh:
    Tgl 12 februari 1999 PT ABC membeli sebuah mobil Toyota Kijang seharga Rp 170.000.000,-. Untuk biaya balik  nama, pengujian, dan keperluan lainnya dibayar Rp. 5.000.000,-. Mobil tsb ditaksir memiliki umur ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa Rp 50.000.000,-
    Diminta:
    ·         Hitunglah penyusutan pada tahun 1999
    ·         Buatlah tabel penyusutan selama 5 tahun
    Penyelesaian:
    Penyusutan th 1999 dihitung dari tgl 12 februari 1999 s/d 31 Des 2000 = 5 bulan:
    Besar Penyusutan th 1999 =  5  x (175.000.000-50.000.000)
                                                             12                      5
                                                          =  11.250.000
    Tabel Penyusutan tahun 1999-2004
    Tahun
    Harga Penyusutan
    Besar Penyusutan
    Akumulasi Penyusutan
    Nilai Buku
    1999
    180.000.000
     11.000.000
     11.000.000
    163.750.000
    2000
    180.000.000
     39.250.000
     39.250.000
    136.750.000
    2001
    180.000.000
      55.250.000
      55.250.000
    109.750.000
    2002
    180.000.000
     92.500.000
     92.500.000
     82.750.000
    2003
    180.000.000
    120.250.000
    120.250.000
     55.750.000
    2004
    175.000.000
    135.000.000
    135.000.000
     40.000.000

    2. Metode Tarif Tetap atas Nilai Buku
                Pada metode ini, penentuan besar penyusutan dilakukan dengan cara     pengalokasian harga perolehan AT dgn persentase ttt dr nilai buku utk setiap     periode akuntansi. Ada dua cara yakni dgn metode saldo menurun dan metode saldo menurun ganda.
     Cara menghitung :
         a. Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method)
                Langkah2 perhitungan:
                1. Tentukan tarif penyusutan
                            Tarif = 1- ns  1/n 
                                             hp  
                Tentukan besar penyusutan
                Besar Penyusutan = Tarif x Nilai Buku
                Nilai Buku  = Harga Perolehan – Akumulasi Penyusutan
                Contoh:
    Tgl 12 Feb 1999 PT ABC membeli sebuah mesin bubut Rp 350.000.000,-. Untuk biaya pemasangan dan keperluan lainnya dibayar Rp 10.000.000. Mesin tsb ditaksir memiliki umur ekonomis 8 tahun dgn nilai sisa Rp. 60.000.000,-.
                Diminta :
                a. Hitunglah penyusutan pada tahun 1999
                b. Buatlah tabel penyusutan selama 8 tahun
                Penyelesaian:
                Tarif = 1 – (60.000.000/360.000.000) 1/8 = 0,20066 = 20,07 %
                a. Penyusutan tahun 1999 dihitung dari tanggal 12 Feb 1999 s.d 31 Des 1999 = 11                     bulan
                Besar penyusutan tahun 1999 = 11/12 x 20,06 % x 360.000.000
                                                                = 66.198.000
                Untuk tahun 2002 s.d 2008
                Besar Penyusutan = Tarif x Nilai Buku
                Besar Penyusutan tahun 2009 = 1/12 x 20,06 % x 61.291.995
                                                                 = 1.024.596

    b. Tabel Penyusutan tahun 1999 – 2009
    Tahun
    Harga Perolehan
    Besar Penyusutan
    Akumulasi Penyusutan
    Nilai Buku
    1999
    360.000.000
    66.198.000
    66.198.000
    293.802.000
    2002
    360.000.000
    58.936.681
    125.134.681.
    234.865.319
    2003
    360.000.000
    47.113.983
    172.248.664
    187.751.336
    2004
    360.000.000
    37.662.918
    209.911.582
    150.088.418
    2005
    360.000.000
    30.107.737
    240.019.319
    119.980.681
    2006
    360.000.000
    24.068.125
    264.087.443
    95.912.557
    2007
    360.000.000
    19.240.059
    283.327.502
    76.672.498
    2008
    360.000.000
    16.380.603
    298.708.005
    61.291.996
    2009
    360.000.000
    1.024.598
    299.732.603
    60.267.397
               
    b. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Method)
                Langkah-langkah Perhitungan:
                1. Tentukan Tarif penyusutan
                Tarif = 2 x (100%/UE)
               
                2. Besar Penyusutan = Tarif  x Nilai Buku
                Nilai Buku = Harga Perolehan – Akumulasi Penyusutan
                Tarif = 2 x (100%/8)
                         = 25 %
                a. Penyusutan th 1999 dihitung tgl 12 Feb 1999 s.d 31 Des 1999 = 11 bulan
                            Besar penyusutan th 1999 = 11/12 x 25 % x 360.000.000
                                                                = 82.500.000
                Untuk th 2002 s.d 2008
                            Besar penyusutan ke n = tarif x nilai buku n-1
                Besar penyusutan th 2009 = 1/12 x 25 % x 37.041.779
                        =771.704


    b. Tabel Penyusutan th 1999-2007
    Tahun
    Harga Perolehan
    Besar Penyusutan
    Akumulasi Penyusutan
    Nilai Buku
    1999
    360.000.000
    82.500.000
    82.500.000
    277.500.000
    2000
    360.000.000
    69.375.000
    151.875.000
    208.125.000
    2001
    360.000.000
    52.031.250
    203.906.250
    156.093.750
    2002
    360.000.000
    39.023.438
    242.929.688
    117.070.313
    2003
    360.000.000
    29.267.578
    272.197.266
    87.802.734
    2004
    360.000.000
    21.960.684
    294.147.949
    65.852.061
    2005
    360.000.000
    16.463.013
    310.610.962
    49.389.038
    2006
    360.000.000
    12.347.260
    322.958.221
    37.041.779
    2007
    360.000.000
    771.704
    323.729.926
    36.270.075


    3. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the years Digits Method)
    Langkah-langkah perhitungan:
    1. Tentukan jumlah angka tahun (JAT)
                JAT = nx ((n+1)/2)
    2. Tentukan besar penyusutan
                Besar Penyusutan = AT  x  (HP-NS)
                                                JAT
    Contoh:
    Tanggal 1 Mei 1999 CV ABC membeli sebuah mesin 9fotocopy seharga Rp. 50.000.000. mesin fotocopy tsb ditaksir memiliki umur ekonomis 4 tahun dgn nilai sisa Rp. 5.000.000.-
    Diminta:
    a. Hitung Penyusutan tahun 1999-2005
    b. Buatlah tabel penyusutan
    Cara menghitung
    Penyelesaian:
    JAT = 4 x (4+1)  = 10  atau  JAT  = 4+3+2+1 = 10
    2



    Angka Tahun Terbalik dijabarkan
    4
    3
    2
    1
    Angka Tahun ke
    I
    II
    III
    IV

    a. Penyusutan tahun 1999 dihitung dr tgl 1 Mei 1999 s.d 31 des 1999 = 8 bulanPenyusutan tahun 1999
    Besar Penyusutan = 8/12 x 4/10 x (50.000.000 – 5.000.000)
                                                    = 12.000.000

    Penusutan Tahun 2001
    Besar Penyusutan=4/12 x 4/10 x (50.000.000-5.000.000) = 6.000.000
    8/12 x 3/10 x (50.000.000-5.000.000) = 9.000.000
                                                                                                    15.000.000
    Penyusutan tahun 2002
    Besar Penyusutan = 4/12 x 3/10 x (50.000.000-5.000.000) = 4.500.000
                                    8/12 x 2/10 x (50.000.000-5.000.000) = 6.000.000
                                                                                                    10.500.000
    Penyusutan tahun 2003
    Besar Penyusutan = 4/12 x 2/10 x (50.000.000-5.000.000) = 3.000.000
                                     8/12 x 1/10 x (50.000.000-5.000.000) = 3.000.000
                                                                                                     6.000.000
    Penyusutan tahun 2004
    Besar penyusutan = 4/12 x 1/10 x (50.000.000-5.000.000) = 1.500.000

    b. Tabel Penyusutan
    Tahun
    Harga Perolehan
    Besar Penyusutan
    Akumulasi Penyusutan
    Nilai Buku
    2000
    50.000.000
    12.000.000
    12.000.000
    38.000.000
    2001
    50.000.000
    15.000.000
    27.000.000
    23.000.000
    2002
    50.000.000
    10.500.000
    37.500.000
    12.500.000
    2003
    50.000.000
    6.000.000
    43.500.000
    6.500.000
    2004
    50.000.000
    1.500.000
    45.000.000
    5.000.000


    4. Metode Unit Produksi (Unit of Production Method)
    Caranya:
    Tentukan besar penyusutan = produksi nyata x (HP-NS) / kapasitas produksi
    Contoh:
    Sebuah mesin dibeli seharga Rp. 250.000.000,- ditaksir memiliki umur ekonomis selama 5 tahun atau 500.000 jam kerja dan diperkirakan memiliki nilai sisa sebesar Rp. 50.000.000,-. Hitunglah besar penyusutan bila diketahui jam kerja setiap tahun sbb:
    Tahun ke 1 = 100.000 jam
    Tahun ke 2 = 120.000 jam
    Tahun ke 3 = 130.000 jam
    Tahun ke 4 = 80.000 jam
    Tahun ke 5 = 70.000 jam
    Penyelesaian:
    Besar Penyusutan tahun 1 =
    100.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 40.000.000
                                        500.000
    Besar Penyusutan tahun 2 =
    120.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 48.000.000
                                        500.000
    Besar Penyusutan tahun 3 =
    130.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 52.000.000
                                        500.000
    Besar Penyusutan tahun 4 =
    80.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 32.000.000
                                        500.000
    Besar Penyusutan tahun 5 =
    70.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 28.000.000
                                        500.000






    Metode Depresiasi Garis Lurus (Straight Line Depreciation)
    Metode ini merupakan metode yang paling sederhana dan paling mudah dimengerti. Dalam metode ini ongkos depresiasi merupakan harga yang konstan (tetap), sehingga nilai buku (book value) berkurang besarnya secara linier akibat adanya depresiasi.
    Rumus :
    D = (P-SV)/n
    Contoh :
    Ongkos Asset (P) = $900
    Masa Guna (n)    = 5
    Nilai sisa pada akhir masa guna (SV) = 70
    Hitunglah Depresiasi shcedule dengan metode Straight Line!








     Gambar 3.1 Straight Line Depreciation
    Annual Depreciation charge = (P - SV)/n = (900 - 70) / 5 = $166
    Biaya Depresiasi dalam tahun tertentu bisa dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
    Nilai buku akhir th. ke-3 = P - [(n(P - S)]
    = $900 – (3*(900-70) / 5)= $402





    Modified accelerated cost recovery system MACRS
    1.PNG2.PNG3.PNG4.PNG5.PNG























    EKONOMI TEKNIK

    DEPRESIASI



    11







    Oleh :
    Kelompok
    Kelas C











    PROGRAM SARJANA TEKNIK KIMIA
    FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU
    PEKANBARU
    2016

    { 1 komentar... read them below or add one }

  • Copyright © - Maggie's Blog

    Maggie's Blog - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan